Tiga
Pria
dihadapanku tersenyum. Tangannya terbuka lebar siap menyambut kedatanganku. Ingatanku
melambung jauh, terpental ke masa tiga tahun silam saat aku baru pertama kali
menginjakkan kaki di kota yang terkenal dengan sebutan kota hujan.
“Jasmine?” tanya sesosok pria
gondrong di hadapanku waktu itu. Wajahnya sebenarnya tampan, tetapi
penampilannya urakan sekali. “Ya itu aku, kamu Gesa?” ucapku balas
bertanya. Pria itu mengangguk seraya tersenyum memamerkan sederetan gigi
putihnya.
“Welcome
to Bogor, Jasmine. Siap dengan tour
kita hari ini?” ucapnya lagi dengan nada ceria.
“Ya, tentu saja,” jawabku tak kalah
ceria.
***
“Apa
kabar Jasmine? Aku sedikit pangling melihat kamu,” sapa Gesa sumringah.
“Aku baik Ges, kamu apa kabar? Tiga
tahun nggak ketemu, banyak yang berubah dari kamu.” ucapku sedikit salah
tingkah. Gesa tertawa. Kemudian belagak sibuk mengambil barang bawaanku yang
dibawanya dengan tangan kanan, sementara di tangan kirinya ada tangan kecil
yang sedari tadi menggantungkan dirinya pada Gesa.
***
Gesa
menunjukan padaku indahnya kota hujan ini. Berpiknik ke Kebun Raya, melihat
indahnya bunga bangkai, menjelaskan asal usul dibuatnya Istana Bogor. Gesa juga
membawaku ke dunia fotografinya. Menjadikan aku sebagai model dadakannya. Gesa tentu
saja bukan sekedar guide bagiku, dia
adalah, entahlah, hubungan kami begitu dekat sampai Gesa menyatakan cintanya
padaku sebelum aku menaiki kereta yang akan membawaku pergi meninggalkannya. Tetap tinggallah di sini Jasmine, aku mencintaimu.
***
Anak
kecil itu merengek pelan, bosan karena mobil yang dikemudikan Gesa tidak
berjalan akibat macet. Ingin diriku untuk membantu menenangkannya tapi rasa
hati ini masih tak sanggup untuk melakukanya. Kami bukan menjadi dua lagi, tapi
tiga, dengan kehadiran balita mungil ini yang harus aku terima.
***
Kereta
yang akan membawaku pergi berangkat lima menit lagi. Aku bimbang, perasaanku
bergejolak tak karuan. Masih teringat jelas kata-kataku tadi sebelum Gesa
berbalik arah dan menghilang dari pandanganku. Maafkan aku Gesa. Aku tidak mencintaimu.
***
Aku
meraih tangan mungil yang menggapai-gapai ke arah ayahnya. Sedetik kemudian
penolakan itu muncul. Kali ini anak kecil itu tak lagi merengek, ia bahkan menangis
kencang. Merasakan bahwa yang memeluknya kini bukan ayahnya, bukan pula ibunya
yang tak pernah ia temui. Aku semakin mendekap erat anak itu dalam pelukan,
mengusap-usap punggungnya lembut dan menyanyikan lagu nina bobo untuknya agar
ia tertidur. Kenzou menurut. Pelan-pelan suara tangisannya mengecil lalu
menghilang. Gerakan protes tubuhnya pun berhenti. Tubuh kecilnya tergolek tak
berdaya di pangkuanku. Ku amati wajahnya yang lucu, mirip sekali dengan Gesa,
tapi hidungnya, ah, aku yakin itu hidung ibunya.
“Terima kasih Jasmine,” ujar Gesa
tersenyum tulus ke arahku. Mobil benar-benar tak bisa berjalan, jadi dia bebas
untuk menoleh ke arahku yang duduk di kursi belakang tanpa takut akan terjadi
kecelakaan.
“Aku akan berusaha Gesa, untukmu,
untuk Kenzou, untuk kita, karena aku mencintaimu,” kataku. Gesa mengulurkan
tangannya membelai wajahku, kemudian dengan segenap hati ia mencium keningku. Ditatapnya
wajah Kenzou yang terlihat bak malaikat saat tertidur seperti ini.
“Jasmine akan menjadi mama yang baik untukmu, aku percaya
itu...”
***
Aku
memutar arah tak jadi menaiki kereta. Ku berlari sekencang mungkin dan tambah
kencang saat sosok yang ku kenal berjalan lunglai menuju pintu keluar. Tubuhku bertubrukan
dengan punggungnya yang keras bagai batu granit. Dan memeluknya dari belakang
dengan sepenuh hati.
“Aku mencintaimu Gesa. Tunggu aku tiga tahun lagi...”
***
Cerita nya bagus ci lebih bagus di banding cerita anak sd yg lo buat waktu itu hehe nah yg kaya gini hrs nya yg di jadiin novel kata2 nya puitis bgt udh kaya kelas nya dee lestari haha tp gw bingung itu si kenzou anak si jasmine sma gesa? Apa anak nya siapa?
BalasHapusHaha, makasih ya. masih jauh banget dari dee mah atuh -_-. Kenzou? Anak siapa ya dia? haha tebak dong :)
BalasHapuskan si Jasmine sebelum pergi udah bilang suruh tunggu ke Gesa, knapa tiba2 Gesa punya anak, gak bisa nunggu ya tuh Gesa -____- apa gimana ya ci? :p
BalasHapusHaha, iya Gesanya nggak bisa nunggu. Tapi Jasmine setia kok :p
BalasHapus