Rabu, 06 Februari 2013

Keajaiban

Kaila berusaha membuka matanya namun sangat sulit. Ah, dingin terlalu menyergap tubuhnya dan hujan masih deras di luar sana, belum berhenti sejak semalam. Ia menarik selimutnya kembali, memeluk gulingnya yang sudah butut, merapatkan kedua matanya, dan berusaha melanjutkan mimpinya yang amat indah. Mimpi bertemu dengan orang tua yang belum pernah dilihatnya akibat kecelakaan yang menimpa dirinya sehingga ia harus terpisah dengan kedua orangtuanya hingga kini.
Kaila menyentuh pipi mereka, merasakan lembutnya kulit yang sudah mengerut keriput karena usia. Membelai helaian rambut yang sudah memutih. Ah, begini rasanya memiliki orang tua, batin Kaila bahagia. Dibibirnya tersungging senyuman namun tiba-tiba saja ia merintih. Seperti merasa kepiluan yang parah yang melandanya. Kaila terisak dalam tidurnya!
Kedua orang tuanya bergerak menjauh, tangan mereka menggapai-gapai ke arah Kaila namun hal itu percuma saja. Kaila sudah tak bisa menyentuhnya lagi! Dan seketika itu, Kaila terbangun, merasa kesakitan dan sedih louar biasa. Bahkan di dalam mimpipun dia tak bisa menjangkau orang tuanya. Kaila cepat-cepat turun dari tempat tidur dan beranjak ke kamar mandi yang letaknya di samping ruang tv. Kepalanya iseng menoleh ke arah beberapa temannya yang ramai menonton di sana. Tak biasanya di panti asuhan ruang tv ramai, pastu ada sesuatu, batin Kaila.
Ia bergerak mendekat ke arah tv layar cembung berukuran 16 inchi tersebut, memandang suasana riuh di layar kaca. Suara penyiar menyebutkan bahwa telah terjadi banjir bandang di Riau dan banyak menimbulkan  korban jiwa. Beberapa mayat disorot oleh kamera, menginformasikan secara visual bahwa kejadian di sana sungguh merupakan bencana alam terbesar yang pernah ada di Riau.
Seketika mata Kaila terpaku, napasnya serasa sesak.
Diantara mayat-mayar yang berjejer dan korban-korban itu, sorot matanya menangkap dua sosok yang nampak kebingungan di antara mayat dan korban-korban. Dua sosok yang dilihatnya di mimpi! Orangtuanya! Entahlah, apakah ini keajaiban untuk Kaila karena dia telah menemukan petunjuk mengenai orangtuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar